Jakarta, 29 Juni 2025 – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) kini tidak lagi sekadar pengenalan huruf dan angka. Di bawah arahan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, pendekatan pendidikan PAUD diarahkan untuk menanamkan keterampilan abad ke-21 sejak dini—yakni komunikasi efektif, berpikir kritis, kemampuan kolaborasi, dan inovasi.
“Pendidikan abad 21 menuntut lebih dari sekadar kemampuan akademik. Kita ingin anak-anak sejak usia dini dibekali keterampilan yang akan berguna seumur hidup,” ujar Abdul Mu’ti dalam konferensi nasional bertajuk “Transformasi PAUD untuk Masa Depan Indonesia” di Jakarta.
Pemerintah melalui Kemendikdasmen telah menyusun kerangka pembelajaran PAUD yang mencakup empat pilar keterampilan utama:
-
Komunikasi: Anak-anak diajak aktif berbicara, mendengarkan, dan mengekspresikan diri melalui cerita, lagu, dan permainan peran.
-
Berpikir Kritis: Anak dilatih untuk bertanya, mengeksplorasi sebab-akibat, dan memecahkan masalah sederhana sesuai tahap usianya.
-
Kolaborasi: Kegiatan kelompok mendorong anak belajar bekerja sama, berbagi, dan menghargai perbedaan.
-
Inovatif/Kreativitas: Anak diberikan ruang untuk berimajinasi melalui seni, eksperimen sederhana, dan proyek kecil yang membebaskan ide mereka.
Kurikulum PAUD kini semakin adaptif terhadap konteks lokal namun tetap selaras dengan kompetensi global. Pemerintah juga memperkuat pelatihan guru PAUD agar mampu memfasilitasi pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan kontekstual.
“Guru PAUD tidak hanya menjadi pengasuh, tapi fasilitator yang memahami perkembangan psikologis dan potensi setiap anak,” kata Dr. Aisyah Fitria, pakar pendidikan anak dari Universitas Negeri Jakarta.
Di tengah perkembangan teknologi yang cepat, PAUD juga diarahkan untuk mengenalkan teknologi secara bijak. Tanpa mengorbankan interaksi sosial langsung, anak diperkenalkan dengan perangkat digital edukatif untuk merangsang kreativitas dan literasi digital dasar.
Namun, pemerintah menekankan pentingnya pendampingan orang tua dan batasan waktu layar (screen time) agar perkembangan anak tetap seimbang. Inisiatif ini merupakan bagian dari Visi Indonesia Emas 2045, di mana pendidikan menjadi kunci mencetak generasi unggul yang kompeten, adaptif, dan berkarakter. Melalui PAUD yang terarah dan berbasis keterampilan abad 21, Indonesia diharapkan memiliki generasi penerus yang tidak hanya menguasai ilmu, tetapi juga mampu berkontribusi dalam masyarakat yang semakin kompleks. (NEP)
(Novi Eka Putri – Divkominfo, 29/06/25)