Judul : Filsafat Pendidikan di Era Digital
Penulis: Ahmad Samawi
Halaman: viii,126 hlm;15,5 X 23 cm
ISBN : 978-602-470-089-8
Penerbit : Universitas Negeri Malang
Era disrupsi 4.0 telah mengubah mindset dalam aspek kehidupan termasuk di dalamnya dalam praktik pendidikan. Pendidikan hendaknya mampu mengemban amanah untuk menyiapkan generasi muda (unggul), yang memiliki keterampilan berpikir kritis, inovatif dan kreatif, kolaboratif dan berkomunikasi secara efektif. Oleh karena itu praktik pendidikan harus dilandasi oleh filsafat pendidikan yang mampu membedah keilmuan pendidikan secara mendalam dan luas.
Untuk mencapai hal tersebut, buku ini memuat kajian yang mendalam yang dikemas dalam 7 bab. Bab pertama sebagai pendahuluan mengkaji tentang makna pendidikan dan kebudayaan digital, makna filsafat, keterkaitan antara filsafat, ilmu dan agama serta bagian-bagian filsafat. Bab yang kedua, fokus kajian terletak pada karakteristik, fungsi, cara belajar, kebermaknaan, sistematika dan relasi antara filsafat pendidikan, teori dan praktik kependidikan. Bab ketiga, mengkaji tentang dasar-dasar ontologi PAUD, dasar epistemologi pendidikan dan dasar aksiologis pendidikan. Bab keempat, mengajak Anda untuk mengkaji kebudayaan digital dan pendidikan yang meliputi akar budaya digital, pengertian kebudayaan dan peradaban digital, keterkaitan antara kebudayaan digital, agama dan pendidikan, kebudayaan digital sebagai bentuk karakter budaya bangsa, problema kebudayaan digital dan kebudayaan global serta multikultural. Bab kelima, Anda akan diajak untuk mengkaji hakikat manusia sebagai subyek kebudayaan digital dan pendidikan. Kajian ini meliputi pandangan ilmiah tentang manusia, hakikat manusia, manusia dan etika digital profesi kependidikan. Bab keenam, kajian buku ini fokus pada aliran pendidikan progressivisme. Anda akan diajak berkenalan dengan tokohnya yakni John Dewey, substansi ajaran progressivisme, demokrasi dalam pendidikan dan kurikulum progresif. Pada bagian akhir buku ini Anda diajak mengkaji proses pembudayaan nilai Pancasila bagi generasi muda digital di bab ketujuh. Kajian ini menempatkan manusia Indonesia sebagai subyek budaya, implementasi nilai Pancasilaa dalam konstelasi kehidupan berbangsa dan bernegara, reinterpretasi, revitalisasi dan reorientasi dan problema pembudayaan Pancasila, serta dasar filosofis masyarakat dan kebudayaan digital dan sarana pembudayaan nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
Begitu luasnya kajian dalam buku ini tentu harapannya agar pembaca/pengguna buku ini memiliki wawasan yang holistik sebagai dasar bertindak sebagai pendidik dan praktisi pendidikan secara profesional. Memang salah satu bab dari kajian buku ini menyentuh tentang pendidikan anak usia dini, tetapi kalau dibaca secara mendalam hampir semua kajian ini sifatnya generik sehingga dapat dipelajari dan dikaji oleh semua kalangan khususnya yang berkecimpung dalam bidang pendidikan.
Jika merasa penasaran dan ingin memperoleh informasi terkait dengan buku ini, Anda dapat menghubungi ECE2CT Prodi PGPAUD, FIP, Universitas Negeri Malang melalui w.a 081554849938, a.n. I Wayan Sutama.